Camat Kapuas Kuala Hadiri Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Kapuas Tahun 2024
05 Juni 2024 | Administrator
Kuala Kapuas, (13/Mei) Camat Kapuas Kuala hadiri rembuk stunting di Aula Rapat Rujab Bupati Kapuas. Acara ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kapuas, Septedy, dan dihadiri oleh berbagai pihak seperti unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kapuas, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Kementerian Agama (Kemenag), serta TPPS di tingkat kecamatan, termasuk camat, kepala desa, dan lurah yang menjadi lokus stunting pada tahun 2024. Selain itu, acara ini juga diikuti secara daring oleh instansi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov).
Dalam sambutannya, Sekda Kapuas Septedy menekankan pentingnya konvergensi intervensi di tingkat keluarga untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Kapuas. Ia mengungkapkan bahwa angka stunting di Kabupaten Kapuas telah turun menjadi 16,2 persen pada tahun 2023. Namun, masih diperlukan penurunan sebesar 1,91 persen lagi untuk mencapai prevalensi stunting nasional yang ditargetkan sebesar 14,29 persen pada tahun 2024.
Dengan tema "Melalui Konvergensi Intervensi di Tingkat Keluarga, Mari Kita Tingkatkan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kapuas," kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.
"Untuk mengejar prevalansi nasiaonal maka dibutuhkan pelaksanaan secara masif, bergotong royong, dan mengikuti tahapan- tahapan yang telah direncanakan bersama," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan ada beberapa catatan penting yang harus dilaksanakan bersama di tahun 2024 yaitu perlu ditingkatkan pengawasan implementasi kebijakan hingga ke tingkat desa dan tingkat keluarga.
"Semua intervensi spesipik ataupun sensitif harus benar-benar kompenjen tidak bisa sendiri-sendiri, melakukan trobosan yang bisa mengubah prilaku masyarakat untuk hidup sehat, membawa bayi balita untuk aktif posyandu agar pemantauan tumbuh kembangny berjalan maksimal," ucapnya.
Pelaporan juga harus ditingkatkan untuk memastikan intervensi benar-benar terarah dan kualitas data harus benar-benar valid mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
Dalam kegiatan tersebut juga ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah terkait menyampaikan paparan terkait inovasi dan aksi yang akan dilaksanakan guna mendukung tercapainya penurunan angka stunting di tahun 2024.