Kecamatan Kapuas Kuala Gelar Bimbingan Teknis Pemetaan Tanah Berbasis Digital
14 Juni 2024 | Administrator
Kapuas Kuala - Dalam upaya meminimalisir potensi konflik di bidang pertanahan, Kecamatan Kapuas Kuala mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemetaan Tanah Berbasis Digital. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Juni 2024, dengan narasumber dari Indosurya Banjarmasin.
Bimtek ini diselenggarakan dalam dua sesi, yaitu sesi indoor dan outdoor. Pada sesi indoor, peserta menerima penyampaian teori terkait pemetaan tanah digital. Sementara itu, sesi outdoor difokuskan pada praktik pengukuran tanah menggunakan GPS. Kedua sesi ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada peserta mengenai teknik pemetaan tanah yang lebih akurat dan efisien.
Camat Kapuas Kuala, Nurcahyono, S.Sos, MA, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan Bimtek ini sangat penting. "Peserta diharapkan dapat mengikuti dengan baik dan menerima ilmu yang ditransfer oleh tenaga ahli, sehingga nantinya dapat diterapkan dalam pengelolaan administrasi pertanahan berbasis digital di Kecamatan Kapuas Kuala," ujar Nurcahyono.
Kegiatan ini, menurut Nurcahyono, menjadi bekal dasar bagi aparatur pemerintah desa di Kecamatan Kapuas Kuala untuk siap melaksanakan kebijakan pertanahan berbasis digital di Kabupaten Kapuas. "Dengan adanya Bimtek ini, kita berharap Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa mampu mengelola administrasi pertanahan dengan lebih baik, tertib administrasi dan meminimalisir konflik yang sering terjadi akibat masalah pertanahan," tambahnya.
Selain mengikuti kegiatan Bimtek, 13 Desa di Kecamatan Kapuas Kuala juga melakukan pengadaan GPS dan komputer sebagai upaya meningkatkan sarana pendukung di desa masing-masing. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur teknologi informasi desa sehingga proses pemetaan dan administrasi pertanahan bisa dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.
Dengan adanya inisiatif ini, Kecamatan Kapuas Kuala menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pengelolaan pertanahan dan mengurangi potensi konflik melalui penerapan teknologi digital.